fbpx
Sukses Dengan 5 Mindset Marketing Properti Syariah

Sukses Dengan 5 Mindset Marketing Properti Syariah

Sukses Dengan Mindset marketing properti? Emang bisa…. iya gitu?

Manusia memiliki dua alam pikiran yang menurut ilmuwan ini membedakan sebuah kinerja seseorang. Dua alam pikiran ini adalah alam bawah sadar, dan alam sadar. Perbandingannya 88% : 12% energi  alam bawah sadar yang berbentuk Bioenerg.

Alam bawah sadar ini memiliki kekuatan energi yang sangat besar dan akan mencerminkan Anda dalam bertindak dan mengambil kesuksesan. Namun manusia tidak mengetahui hal tersebut bahkan hanya menggunakan 4-10% saja energinya. Maka kunci dari alam bawah sadar ini adalah terus diasah atau dimaksimalkan mampu menghasilkan kekuatan dahsyat yang mempermudah pencapaian semua tujuan hidup.

Sama halnya dengan melakukan penjualan properti syariah, perlu diperhatikan alam sadar Anda sudahkah tertanam dalam memori bagaimana mindset yang harus dimiliki marketing properti syariah?

Inilah 5 Mindset Yang Harus Dimiliki Marketing Properti Syariah

  1. Jualan adalah syiar

Properti syariah bukanlah bicara materi belaka, bukanlah bicara income milyaran semata. Kita telah membawa nama syariah, sebuah pedoman yang kita yakini kebenarannya, yang kita rujuk sebagai aturan di dunia, yg menentukan nasib kita di akhirat. Iya, surga dan neraka ditentukan oleh aqidah dan keterikatan kita dengan syariah, bukan begitu?

Oleh karena itu, properti syariah juga syiar kita, dakwah kita. Bahwa ada aturan Yang Maha Kuasa dalam bidang muamalah, khususnya properti, yang wajib kita ikuti. Sebagaimana kita taat bahwa shubuh itu 2 rakaat, puasa wajib itu bulan Ramadhan, dan haji itu ke makkah.

Menyampaikan kewajiban terikat dengan transaksi yang halal dalam dunia properti adalah syiar. Menyampaikan keharaman riba, walaupun itu masih legal, adalah syiar. Syiar properti syariah dilakukan semua pihak, baik marketing, developer, kontraktor, dll. Semuanya harus menunjukkan betapa agung dan indahnya aturan Islam ketika dilaksanakan.

Jadi, tamankan dalam diri kita, bahwa kita ini tidak hanya mencari milyaran rupiah semata, tetapi berusaha mensyiarkan Islam.

5 mindset jualan properti

 

  1. Jualan adalah aktivitas halal

Allah telah menghalalkan aktivitas jual beli dan menentukan aturan-aturan di dalamnya. Ketika kita tahu sedang menjalankan aktivitas halal, sudah seharusnya tidak ada keraguan di dalamnya. Tidak perlu lagi ada rasa malu ketika posting iklan. Tidak perlu malu dikenal sebagai marketing properti syariah.

Harusnya bangga. Kami adalah marketing properti syariah, Kami adalah orang-orang pilihan yang berani terjun di zaman ketika memegang Islam bagaikan memegang bara. Ketika ajarannya distigmatisasi negatif, ketika ulamanya dikriminalisasi, ketika kegiatannya ditekan di sana sini. Kita hadir menyuarakan Islam melalui properti. Kalau bukan kita, memang mau siapa lagi?

 

Banggalah..  ini aktivitas halal

 

  1. Jualan itu membantu dan menebar solusi

Tanamkan dalam diri kita, bahwa aktivitas jualan adalah aktivitas membantu orang lain. Membantu orang-orang menemukan rumah idamannya. Memberikan solusi akan transaksi halal di tengah maraknya transaksi ribawi dalam dunia properti.

Dengan menanamkan mindset ini, seharusnya kita tak perlu risau dengan penolakan orang. Berarti bantuan dan solusi kita belum tepat untuk mereka.

 

  1. Teknik jualan itu mudah dan bisa dipelajari

Jangan silau dengan keahlian seseorang yang pintar dalam jualan. Karena pasti dia pun pernah mengalami tidak bisa, bahkan penolakan yang dia terima pun lebih banyak dibandingkan orang yang tidak ahli. Bedanya dia banyak belajar dan pantang menyerah. Itulah yang harus kita tiru. Dari tidak bisa, mau belajar dan pantang menyerah.

Semua teknik marketing dan selling bisa ditiru dan dipelajari. Buktinya? Ada sekolahnya, ada mata pelajarannya, dan ada pelatihan-pelatihannya. Ilmu marketing bukanlah karomah atau mukjizat yang turun kepada orang tertentu, tetapi suatu hal yang biasa yang bisa dimiliki siapa pun.

Saya yakin Anda pun pasti bisa belajar. Asal mau. Kecuali Anda sudah mencap diri Anda tidak bisa. Hati-hati dengan stempel yang Anda lekatkan ke diri sendiri, itu lebih berbahaya dibandingkan penilaian orang.

 

  1. Jumlah closing itu ditentukan seberapa yakin kita kpd Allah dalam mengabulkan doa, target dan menggenapi ikhtiar kita

Allah Maha Mengabulkan Doa, kita yakin akan hal ini. Tidak ada bedanya bagi Allah, kita minta 100rb, 100jt atau 100 M, bagi Allah kecil. Semuanya dikabulkan. Mungkin kita selama ini mintanya kecil, padahal minta besar pun gak dilarang.

Atau, sudah minta banyak lalu kita batalkan dengan keraguan yang kita munculkan. “Ah… minta segitu mah kegedean, sepertinya gak mungkin dech”. Ya sudah, batallah doa kita. Padahal semuanya sama saja bagi Allah.

Apalagi ketika ikhtiar kita maksimal, action kita brutal, doa kita yakin dan mantap. Kenapa harus ragu. Biarlah Allah menggenapi hasilnya, itulah yang terbaik untuk kita.

Lakukan evaluasi dan perbaiki lagi usaha kita. Mulai dari mindsetnya, strateginya, actionnya bahkan tool-tools pendukungnya.

Jadi, sudah siap berlari mencapai kesuksesan? Peganglah tangan Anda dengan kuat, pejamkan mata dan katakan Basmalah, Sukses bersama Saudagar.